Rabu, 28 November 2012

DEPENDENCY dan NORMALISASI


Functional Dependency (ketergantungan Dependensi) menggambarkan relasionship/hubungan ,batasan,keterkaitan antara atribut-atribut dalam relasi.
Suatu atribut dikatakan functionally dependent pada yang lain jika kita menggunakan harga atribut tersebut untuk menentukan harga atribut lain.
Simbol yang digunakan à ,dibaca  secara fungsional menentukan.
Notasi :
Atribut A à B ,artinya secara fungsional A menentukan B atau B tergantung pada A,jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama ,maka nilai B juga sama.


Contoh  FD :


Ketergantungan fungsional dari Tabel PEMASOK_BARANG
No_Pemasok à Nama_Pemasok
Macam-macam Functional  Dependency
  • Full Functional Dependency  menunjukkan jika terdapat stribut A dan B dalam suatu relasi,dimana:
          B mmeiliki ketergantungan fungsional secara penuh pada A,
          B bukan memiliki dependensi terhadap subset A.

Contoh :
{NIM,nama} àidRuang bukan Full Dependency  jika nama dihilangkan,maka NIM àidRuang bisa  Full Dependency. 
  •    Partially Dependendency merupakan ketergantungan fungsional ,dimana beberapa atribut dapat dihilangkan dari A dengan ketergantungan tetap dipertahankan .
          B memiliki deppendency terhadap subset A.

Contoh : NIM,nama àidRuang dimana jika nama dihilangkan maka ketergantungan tetap ada
  • Transitive Dependency
          Merupakan tipe functional dependency,yaitu kondisi dimana A,B,C adalah atribut sebuah      relaasi dimana Aà B dan Bà C ,maka C dikatakan sebagai trasitive dependency terhadap A melalui B.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar